Pelamun malas

adalah sebuah teriakan hati seorang pelamun,
seorang pengandai, penghayal,seorang pemalas,
tentang kehidupan ini..
yang tidak sempat tersampaikan
di duna nyata..

Jalan kacau ...

Setiap orang mungkin dalam mengarungi kehidupan ini kadang sering berpikir sebenarnya apakah hakikat hidup ini untuknya masing masing. Ada yang sejak kecil telah mempunyai sesuatu impian konyol yang tetap dia pegang untuk masa depannya nanti, dan dia termasuk manusia yang telah mengerti sebelum terjadi. Ada juga yang hingga detik ini masih belum mengetahui apa dan bagaimana kehidupan ini terlakukan untuk nya, dan terus terus menemukan jawaban atas semua itu.

Bersyukurlah di dunia ini banyak orang yang masih mau berbagi untuk menuntun semua orang dalam menemukan tiap tiap misi setiap manusia memasuki alam kehidupan ini. Ada beberapa orang yang dalam hal menuntun ini bagaikan memberikan seonggok daging yang sudah matang, tinggal makan. Namun ada juga beberapa orang bijak yang hanya memberikan beberapa kunci kehidupan, dan membiarkan setiap pencari jati diri berijtihad dengan akal pikirannya masing masing untuk menemukan sebuah ideologi dan tujuan dalam hidup ini. Dan celakanya, orang bijak macam ini lah yang banyak diciptakan Tuhan dalam hidup ini. Namun ingatlah, bahwa banyak disini adalah sedikit dari semua jumlah peradaban di kehidupan ini.

Entahlah, dalam pikiran ini selalu berpikir, sebenarnya mereka para orang bijak itu dalam memberikan sebuah kalimat jawaban untuk seseorang apakah memerlukan proses berpikir untuk masa depan, ataukah bagaikan hanya membaca sebuah tulisan yang telah tergambarkan dalam dunia ini. Yang tentu saja tulisan itu dikirim oleh makhluk suci yang mengantarkan sesuatu yang suci, sesuci cahaya, dari Dzat Yang Maha Suci.

ingin sekali mengetahui proses itu dengan kejelasan yang masih bisa diterima oleh hati ini. Namun kadang, dalam keinginan konyol itu, masih terdapat sebuah ketakutan yang besar, takut terhadap sebuah tanggung jawab atas semua ilmu yang telah terketahui itu, untuk disampaikan lagi ataukah tidak. Dan saya masih percaya, di luar sana masih banyak hati hati dan jiwa jiwa yang memerlukan sesuatu itu, dan kadang, semuanya itu memang lebih baik disimpan dengan sejumlah kemisteriannya tanpa ingin menyampaikan maksud yang sebenarnya.

Jika Emha memilih jalan sunyi nya, maka dengan sedikit berkreatif sejenak saya akan menempun jalan kacau yang rumit ini, yang serba tak beraturan apakah itu bentuknya, yang tak bisa dengarkan apakah sepinya maupun heningnya, yang memang semuanya terkesan telah tersampaikan bahkan semuanya itu telah terjawabkan dengan hanya kita bertanya pada diri kita sebenarnya sendiri sendiri. Jadi kesimpulannya, tak ada sesuatu yang perlu dan akan disampaikan dalam tulisan ini, semuanya kosong, sadarlah kawan, Anda telah membaca sesuatu yang tidak ada apa apa nya dibanding petuah petuah orang bijak di luar sana, yang menempuh jalan sunyi nya masing masing, yang menempuh keheningannya masing masing untuk menemukan kedamaian dan ketentraman sejatinya dalam kehidupan yang sejenak ini.


2 komentar:

  1. jalan sunyi, jalan setapak, jalan suci, jalannya kera sakti haha.. tulisan banyak gini kok di bilang kosong :D. gak ada jalan kacau, yang ada manusia sendiri yang bikin jalannya kacau, apa kamu juga kacau? sekacau apa? :))

    BalasHapus
    Balasan
    1. wehehe.. kehidupan saya memang alhamdulillah masih jauh dari kekacauan, cuman kehidupan hati ini masih kacau balau mirip perahu pecah, hati ini ga mauuu diam, mesti ada aja yang ingin diteriakkan... ga pernah sekalipun mengalami kesunyian, dan keheningan dalam hati ini, mesti ada saja yang berbicara... benar benar kacau

      #ah, lebay tenan.. wakakka

      Hapus

Silahkan teriakkan apapun yang berada dalam hati Anda setelah membaca ini semua..

Terima Kasih telah sudi terdampar di blog ini >=D