Pelamun malas

adalah sebuah teriakan hati seorang pelamun,
seorang pengandai, penghayal,seorang pemalas,
tentang kehidupan ini..
yang tidak sempat tersampaikan
di duna nyata..

Menebar aroma cinta

Dalam setiap waktu kita sering berpikir bagaimana cara untuk membahagiakan hati, bagaimana cara untuk semuanya terasa lebih nyaman, lebih hangat, lebih sejuk, dan lebih bahagia. Semua itu adalah beberapa elemen perubahan dari suatu sumber kekuatan yang diturunkan di dunia ini, yakni kekuatan cinta.

melihat dan merasakan aromanya saja sudah membuat hati ini terasa sejenak meninggalkan tugasnya di jasad ini dan terbang menghayal di dunia baru yang telah ia ciptakan sendiri tanpa mengganggu beberapa dunia yang telah oleh beberapa hati dan bahkan banyak hati disepakati bahwa itu adalah dunia nyata.

itu hanya merasakan aroma nya saja, belum mencapai apakah itu cinta yang sejati. Perumpamaan logikanya itu adalah begini, kita sebut sajalah mangga, itu pohon [milik] mangga, daun [milik] mangga, buah [milik] mangga, ranting [milik] mangga, akar [milik] mangga, daging [milik] mangga, bunga [milik] mangga. Nah, lalu dimanakah sebenarnya mangga itu? dimanakan sejatinya yang dinamakan mangga itu?


analogi itu mengingatkan kita untuk berpikir dimanakah letak kesejatian cinta itu? apakah cinta itu rasa hangat? bukan, itu adalah efek yang ditimbulkan oleh cinta. Apakah cinta itu rindu bertemu? bukan, itu merupakan keadaan  hati yang telah terkontaminasi oleh sebuah cinta. Dan apapun lah teori tentang cinta yang telah Anda ketahui, silahkan pikirkan sekali lagi, apakah itu sebenarnya definisi cinta sejati?


definisi sejati cinta hanya hati kita yang memiliki definisinya. apapun yang kalian mengerti tentang cinta, itu adalah masih aroma dari cinta, bukan sejatinya cinta. Dan kita masih tetap bersyukur, dengan hanya sebuah aroma dari cinta, kita dapat merasakan kehidupan yang bahagia dalam dunia ini, walau untuk sejenak.

mungkin untuk jawaban terbaik dari beberapa analogi diatas adalah dengan menggunakan pendekatan "kesejatian",

dan semua kesejatian sebenarnya hanyalah terletak kepada Yang Maha Sejati...

Kecenderungan hati untuk menutup semua celah pintu bagi semuanya

Emosi wajah kadang bisa mewakilkan keadaan hati, namun kadang juga itu hanyalah sebuah keadaan wajah dengan kontur tertentu dan bentuk tertentu yang sebenarnya tak memiliki arti yang sama dengan hatinya, itu kadang hanyalah sebuah usaha hati dan otak untuk berusaha memberikan pengertian dan reaksi dalam memahami semuanya kepada dunia kehidupan ini.

Orang orang berkata jadilah seperti yang engkau mau. Ekspresikanlah dirimu seperti yang kau mau. Namun kadang ternyata tidak banyak orang yang demikiran, semakin dewasa tingkat pemikiran seseorang, maka dia akan semakin menekan jiwa ekspresi murninya, dia akan semakin membatasi semua keinginan dalam hatinya untuk kebaikan, dia akan semakin berpuasa dalam diri ini dengan melakukan hal yang tidak dia sukai dan bahkan tidak melakukan hal hal yang ia amat sukai.

Ya, sekarang emosi wajah semuanya terkesan palsu dan memang disengajakan begitu untuk semua keadaan. Tidak ada lagi yang mampu bisa seperti saat kita bayi dulu, di saat kita suka kita menginginkannya hingga menangis, di saat kita benci kita akan menolak nya hingga menangis. Dan bahkan ekspresi menangiskan air mata sudah dapat dimanipulasi otak ini dengan baik dan alami.

Lalu dimanakah letak kesejatian itu?

Dan mungkin, saya yakin tak ada manusia yang mengetahui hakikat kesejatian yang murni dan menunjukkannya kepada orang lain. Sebijak bijaknya orang itu, tak ada yang mengerti tentang kesejatian hati sesungguhnya. Rahasia hati hanya terketahui oleh Yang Maha Membolak Balikkan Hati saja. Mereka orang bijak hanya bisa merasakan, dan mempunya firasat jitu untuk hati, namun mereka tidak mempunyai suatu pandangan, bahkan bayangan yang sejati dalam hati orang lain.

maka dari itu, simpanlah rahasia terbesarmu dalam hati mu saja, biarlah yang tahu hanya hatimu sendiri, bahkan otak mu pun tak sempat engkau beritahu. Simpan semuanya dalam hati yang sejati.