Pelamun malas

adalah sebuah teriakan hati seorang pelamun,
seorang pengandai, penghayal,seorang pemalas,
tentang kehidupan ini..
yang tidak sempat tersampaikan
di duna nyata..

Malu malas rindu

Oh aku sungguh malu, aku sudah tak mampu lagi untuk merasakannya, bukannya tak mampu lagi merasakannya sebenarnya, tapi dikarenakan aku sudah tak mempunyai rasa rindu itu. Sungguh memalukan.

Mengapa di saat aku menemuinya justru rasa berdebar-debarku tak se hebat dulu, benar benar aku sungguh malu kepadamu. Aku sebenarnya ingin sekali menyapanya, dan membelai semua hangat dan tentramnya, namun entah mengapa keinginan hati masih belum bisa merealisasikannya. Benar-benar memalukan.

Aku tak bisa menahan rasa malu yang berada di wajahku saat ini jika bertemu denganmu kelak, Aku telah melalaikan beberapa hati yang senantiasa selalu menyapa untuk mau bermesraan dengannya di saat semua kesunyian menjadikan semuanya indah. Aku sungguh terlalu sering melewatkan nya. Sudah kepalang malu.

Padahal beberapa hati kulihat dengan tenang dan damai selalu asyik bermesraan dengannya, sedangkan aku seakan akan mencuek kannya, sungguh jika engkau melihatku saat ini aku bingung akan kutaruh dimana wajahku.

Aku malu kepada diriku yang dulu yang selalu bisa menemuinya dengan tenang dan biasa bahkan terdapat kebahagiaan di sana. Melihat masa masa lalu itu aku sungguh malu dengan keadaanku saat ini. Aku bingung akan bebarapa alasan yang akan kupakai jika engkau menemuiku saat ini, aku sungguh belum mempersiapkan skenario alasan terbaikku mengapa sudah tidak lagi menyapanya kini.

sudahlah, semua hal yang memalukan ini biarlah aku yang akan mengatasinya, engkau terlalu remeh untuk bahkan ingin mengetahui semua hal ini, cukuplah engkau seperti itu, dan aku akan mempersiapkan semuanya untukmu, doakan saja semoga pemilik hati ini bisa menemukan kembali rasa hangat dan tenang di saat bersamanya.

Proses kembalinya hati kepada nilai murninya

Saya akan memberikan pemahaman tentang bagaimana kita memahami kehidupan dengan cara dan pola pikir murni dari hati setiap Anda. Pola pikir murni dari setiap hati,  mereka para orang bijak menyebutnya dengan istilah fitrah.

Fitrah adalah kesadaran asli manusia yang sudah terkonsep begitu adanya sejak awal penciptaan tanpa ada intervensi pemikiran dari luar. Fitrah sejatinya adalah kesadaran asli ruhiyah, namun karena kita diciptakan untuk turun ke bumi, maka ruhiyah membutuhkan suatu media bernama jasad untuk menempati dimensi ruang dan waktu yang berada dalam kehidupan dunia saat ini.

Karena kita terdiri dari jasad/jasmani, maka diciptakanlah nafsu sebagai bekal kita untuk bertahan hidup (survival) dalam kehidupan ini, banyak peneliti/ilmuan menyebut nafsu ini sebagai insting atau naluri. Kemudian, karena kita memiliki nafsu, maka terciptalah konsep individuasi, yakni adanya istilah aku, dia, dan engkau. Individuasi adalah sebuah konsep tentang terbatasnya diri ini atau dapat disebut tidak mandiri, atau bisa juga disebut istilah ketergantungan kita terhadap yang lain. Konsep ini berkembang lebih jauh menjadi konsep keluarga, masyarakat, dan bernegara.

Fitrah harus tetap dikendalikan oleh akal sebagai kontrol mandiri terhadap semua pertimbangan yang akan terjadi. Fitrah ternyata mempunyai gema, yakni dua nilai yang saling melengkapi secara hampir bersamaan, yakni benar dan baik. Dalam fitrah alamiah, pernyataan tentang benar belumlah cukup, harus dilanjutkan dengan pemikiran kebaikan. Dalam pengambilan keputusan, jika hati kita sudah kembali kepada fitrah, maka semua keputusan itu akan menjadi sebuah kebenaran yang indah, yang baik, yang mengandung nilai etika dan estetika.

Tanpa mempelajari hukum sekalipun, kita sudah bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah, mana yang baik dan sebelah mana yang buruk. Itu adalah merupakan fitrah hati manusia pada umumnya. Tujuan kita hidup di dunia ini sebenarnya adalah untuk kembali mencapai tingkat fitrah murni penciptaan awal dari kita semua. Untuk itulah, diperlukan beberapa proses perjalanan kembali mencapai fitrah tersebut dengan beberapa metode dan cara yang sudah banyak ditawarkan dalam kehidupan ini, baik itu berupa meditasi, berupa ajaran kebaikan, berupa latihan latihan hati, dll.

Dan Jalan yang paling selamat adalah mengambil  sebuah konsep yang sudah terstruktur rapi yang telah ditawarkan oleh Sang Pencipta melalui beberapa makhluk khusus pilihannya dalam kehidupan dunia ini...


Di a

Dia jauh dari kata sederhana, apalagi meregup kata biasa, dan kata sempurna merupakan sesuatu yang menjadi khayalannya setiap saat, sebuah kata yang hanya bisa dia ciptakan di alam imajinasinya. Dia tak pernah punya niat sedikitpun untuk menampakkan ketidak berdayaannya dalam kehidupan itu. Namun semua fakta fisik yang telah ia gunakan hingga kini tidak bisa membohongi ekspresi hatinya yang paling dalam. Dia orang yang lemah.

Dia tak perlu mengungkapkan kesedihannya melalui sebuah pernyataan verbal yang dapat diterima semua orang, semua keadaan yang sungguh begitu menyedihkan itu telah disampaikan oleh beberapa keadaan yang tidak alamiah di celana dan baju yang ia kenakan saat itu. Dan dia pun yakin bahwa semua orang yang sempat melihatnya dengan keadaan itu, pasti mempunyai pola pikir hati untuk sedih dan iba melihatnya.

Namun tahukan Anda, sebenarnya dalam hatinya sedikitpun tak ingin dikasihani. Dia tak ingin membuat persepsi orang lain membuatnya tidak bergairah dalam kehidupan. Dia sebenarnya ingin mengubah itu semua,  tapi. Ada satu keadaan yang tidak bisa elakkan untuk itu. Perlahan lahan dengan baik semua keadaan itu mempengaruhi pola pikir nya, kekuatan dan semangat hatinya, dan tujuan untuk hidup pun semakin dia remehkan untuk meneruskannya. Bagaimana lagi, ternyata keadaan bisa mengubah bentuk pola hati yang dia tak ingin lakukan.

Dia selalu berpikir untuk mengalah terhadap semua alur yang sedang terjalankan. Dia sering bergumam tentang keajaiban. Dia semakin percaya bahwa semua imajinasi tentang nilai nilai kebaikan murni akan membawa kepada suatu hal yang dapat mengubah semua keadaan menjadi lebih indah, nyaman, baik, dan bahagia adalah hanya sebuah khayalan belaka. Dia sudah merasa cukup untuk mendapatkan suatu nasehat dari orang luar dalam kehidupannya. Dia sudah mencapai tingkat kehidupan yang sudah tak bergantung lagi kepada orang lain. Dia sudah cukup siap untuk itu. Dia sangat siap, dan mempunyai hati yang sangat pasrah dan kuat.

Dia mampu untuk melampaui semua kesengsaraan yang telah umat manusia jalankan sebelumnya, dia cicipi semuanya itu satu persatu, dia lewati itu bersama angin, batu, dan debu debu.

sayang sekali yang bisa kulakukan saat ini hanyalah menyaksikannya, tak ada yang bisa masuk ke dalam, menemani hatinya dalam sepi ... sendiri

Keberanian dan kekuatan untuk menampakkan sesuatu

hei kamu, sebenarnya apa sih keinginanmu? saya sudah cukup berbaik hati dengan mendengarkan keinginan hatimu, dan berusaha untuk memberikan semua jawaban atas rasa ingin tahumu, juga mencoba untuk berbuat sebijak mungkin hanya untuk membuatmu tidak kecewa terhadapku.

hei kamu, sesungguhnya apakah tujuanmu? saya terlalu lelah melakukan semua kemungkinan yang telah kamu tawarkan, bagian diri ini juga selalu kamu tolak melakukan hal yang benar untuk setiap persoalan, dan bahkan ketika hati ini mencoba untuk menemukan sesuatu lalu kamu hancurkan itu semua hingga memunculkan beberapa tanda tanya ghoib dan tak terjelaskan.

hei kamu, bicaralah kepadaku, tahukah kamu? saya selalu menyapamu setiap waktu, juga di saat kamu tak mengingat apa yang sedang terjadi saat itu, sejenak hati ini menyempatkan untuk memanggil namamu, dalam kesempitan kesempatan pun saya akan berusaha untuk sedetik merenungimu.

hei kamu, jujurlah padaku, saya tahu kamu mempunyai itu, sesuatu yang banyak orang ingin memilikinya, sesuatu yang banyak orang mencarinya, sesuatu yang banyak orang melakukan banyak kajian tentangnya, saya tahu itu hei kamu, tolong, mari kita akhiri tahanan ini, saya berjanji akan melepaskannya juga jika kamu mau dan yakin masuk bersama, akan saya tunggu tindakanmu hei kamu.

hei kamu, saya dapat merasakan itu semuanya, di luar sana kamu menutupi itu dengan sangat baik, hingga tidak banyak makhluk yang ingin merebutnya darimu karena mereka memang tidak tahu itu, hei kamu, tidak lelahkan kamu memainkan itu semua sendiri? ijinkan saya menemanimu, setidaknya hingga kebenaran teruangkapkan untuk terakhir.

hei kamu, tampakkanlah wujud aslimu, keluarlah dari bayangan itu, berhentilah mengawasi dari sudut itu, beranilah berbuat sesuatu dan katakan padaku sebenarnya apa keinginanmu...