Pelamun malas

adalah sebuah teriakan hati seorang pelamun,
seorang pengandai, penghayal,seorang pemalas,
tentang kehidupan ini..
yang tidak sempat tersampaikan
di duna nyata..

wahai...

Di sana, tempat semua pemikiran dan khayalan berada
di sana, semua tentang hal yang tak pernah terpikirkan menjadi nyata
Membayangkannya saja membuat semua hal yang berada dalam otak ini seakan mendidih tak karuan memikirkan segala kemungkinan hal hal yang belum sama sekali terlakukan dalam keanehannya

Tak perlulah mereka tau tentang apa sebenarnya di sana
semua hanyalah tentang sesuatu yang sebenarnya kita ragukan sebelumnya, dan ternyata semuanya ada setelahnya
semuanya tak pernah terbayangkan oleh semuanya bahwa semuanya itu telah ada dan berada di sana sejak beribu ribu dan beratus ratu ukuran waktu terlama lamanya

Akan datang nantinya sekawanan makhluk yang selama ini hanyalah menjadi hal hal lelucon bagi keumuman manusia
mereka akan datang dengan seluruh misteri masa lalu yang semuanya telah menjadi dongeng dongeng kejayaan nusantara lama
akan tiba saatnya seorang yang arif dan bijaksana mengumpulkan mereka untuk menyatukan semua konsep untuk dunia bahkans semesta kedepannya
di tangan mereka ditakdirkan beberapa kekuasaan untuk dapat menaklukkan alam, angin, tanah, laut, langit, bintang, bulan, hingga jagat raya semuanya

entah bagaimana reaksi ummat manusia saat itu,
apakah mereka merasa terancam ataupun justru sebaliknya
semuanya akan terjadi, dan pasti akan terjadi,
akan tiba saatnya khayalan yang akan mengendalikan kenyataan
ingatlah itu
CAMKAN ITU
Wahai DUNIA !!!

Konsep Jodoh

Ya, lagi lagi menulis konsep sensitif namun juga lagi lagi ini menurut akal dan pemikiran saya sendiri. Oke, Sebelum bicara konsepnya, marilah kita samakan persepsi dan kerangka berpikir kita apakah sebenarnya kata jodoh itu sendiri dalam pembahasan kali ini. Jodoh dalam arti sempit dan simpel adalah seorang manusia yang nantinya kita akan meluangkan waktu paling banyak dalam kehidupan ini hingga kita kembali ke tempat asal kita bermula. Dan mungkin perlu dipertegas, kata jodoh yang akan saya ambil adalah yang merupakan terikat resmi dalam pernikahan. Dan untuk kata jodoh jodoh dalam arti yang luas, Anda bisa menafsirkannya sendiri sendiri dalam pemikiran dan alam pemahaman yang Anda yakini.

Sudah lama saya selalu ingin menanyakan hal ini kepada orang orang yang berilmu, tapi disaat bertemu dengan mereka, ternyata konsep ini urung saya tanyakan, selain dari malu sendiri, juga sepertinya tidak etis untuk menanyakan dalam sebuah forum yang didengar banyak orang. Jadinya saya hanya mencari cari tahu dengan memakai berbagai metode pencarian pengetahuan yang sudah beberapa saya kuasai akhir akhir ini.

Ada yang mengkonsepkan jodoh merupakan sebuah hal yang tidak bisa kita ubah. Hal itu merupakan sebuah ketetapan yang berada dalam buku besar Tuhan, dan sepertinya kita masih belum diberikan hak preogatif untuk mengeditnya. Jadi apapun usaha kita untuk menargetkan seseorang untuk menjadi jodoh kita, jika dia bukan seseorang yang dituliskan berpasangan dengan kita, maka sekeras usaha apapun  hal itu tidak dapat kita lawan, mungkin konsep ini banyak dipopulerkan dengan istilah 'benang merah'.

Sebagian ada juga yang mengkonsepkan jodoh merupakan hak preogatif kita dalam mengelolanya. Jadi dapat atau tidak dapat, menemukan atau tidak, semuanya berdasarkan usaha kita sendiri dalam menjalaninya. Jadi kita dapat menciptakan peluang peluang, mencoba beberapa kemungkinan, kemudian memilih sesuai kehendak kita siapa yang akan kita jadikan jodoh kita dalam dunia ini. Saya belum menemukan istilah yang pas untuk konsep semacam ini, yang jelas semuanya pasti paham dengan hal ini, atau kalau boleh konyol saya akan memberi istilah konsep ini dengan 'Jodoh adalah perjuangan' wakakaka.

Namun ada juga pendapat unik dari sebagian kalangan yang berilmu, yakni jodoh merupakan perpaduan dari kedua konsep diatas. Jadi, dalam buku besar Tuhan, disana mungkin tidak dituliskan sebuah nama yang akan mendampingi kita, namun sebagai gantinya mungkin disana tertulis jodoh kita dari beberapa aspek, misalnya beberapa kriteria fisik, kriteria hati, atau pertemuan keberapa dengan lawan jenis misalnya, jadi semua tulisan di buku itu tidak memberikan sebuah jawaban yang pasti, semuanya berupa konsep ataupun perhitungan matematika khas milik Tuhan. Bahkan ada kemungkinan umur kita tidak dituliskan dengan takaran tahun, namun dengan takaran denyut nadi misalnya? bisa saja, who knows?

Nah kemudian setelah ditentukan konsep yang telah dirumuskan dalam buku besar tersebut, maka kita dapat membuat beberapa probabilitas dan kesempatan kesempatan yang semuanya merupakan hak kehendak kita dalam menjalani kehidupan ini. Jadi kita dapat memilih dan menentukan namun dengan sebuah range aspek yang sudah ditentukan di buku besar Tuhan. Hmm... Jadi untuk konsep ketiga ini mungkin bisa disebut juga konsep gabungan 'SepGab' , wehehe..

--

Namun terlepas dari semua konsep konsep konyol diatas, menurut hedir sendiri, jodoh merupakan hal misterius yang berada dalam kehidupan dunia ini. Semuanya serba mungkin, dan serba tidak mungkin. Semuanya tidak dapat ditentukan, namun juga bisa ditentukan. Bagaimana tidak misterius? sebab yang dinamakan jodoh adalah bertemunya dua hati yang berbeda tempat, kemudian merasa memiliki sebuah ikatan kepahaman, ikatan keselarasan, ataupun boleh Anda sebut ikatan cinta lah ( meskipun saya sedikit ragu, pesimis, dan bahkan muak untuk membahas sebuah ikatan semacam ini) , yang kemudian dengan ikatan ikatan itu terciptalah sebuah tautan hati, bersatunya hati menjadi sebuah misteri yang sangat indah dan suci.

Apakah hedir tidak percaya cinta ? Bukan.
Saya percaya eksistansi cinta itu, dan saya juga percaya terhadap semua hal yang suci tentang cinta. Namun sekali lagi saya tegaskan, apapun yang Anda katakan tentang Cinta wahai dunia, aku sekalipun tidak akan mempercayainya. Semua konsep yang tercipta olehmu Wahai Dunia, aku tidak mau untuk mempercayainya sebagai ideologi hatiku. Biarlah kata suci tentang ideologi cinta itu, aku sendiri yang akan mengartikannya tanpa intervensimu sedikitpun. Dan juga, jangan berharap aku akan mengeluarkan sebuah pemahaman itu dalam ini, jika semuanya telah terkeluarkan, maka hanyalah kekotoran yang akan terjadi, maka dari itu, biarlah aku sendiri menjaga cinta itu dalam hati ini tanpa harus menjelaskan konsep cinta yang aku yakini dan aku gunakan hingga kini.


Menjadi asing sendiri dalam kekhawatiran kehidupan

Pernahkan berpikir di setiap kita hidup dalam kehidupan ini untuk sejenak merenung tentang semuanya ini. Tentang arti sesungguhnya dari apa yang telah kita perbuat. Tentang bagaimana seharusnya sikap dan tindakan yang mestinya kita suguhkan kepada dunia ini agar semuanya berjalan lancar dan baik menurut sesuatu keumuman. Apakah pernah kita sedikit merenung sejenak, apakah sesungguhnya dunia akan sejenak juga memikirkan tentang apa yang telah kita lakukan tadi?

Apakah kita tidak sadar, sesungguhnya kita telah terpedaya oleh dunia ini. Kita serasa dikontrol oleh sebuah konsep keumuman yang telah terjalankan secara sistematis dan kultural, dan kita tidak bisa keluar dari itu, dan itu terus terusan memaksa kita untuk berbuat menuruti keinginan keduniawian. Maka secara tidak sadar, kita telah terpedaya oleh sebuah arus global yang sebenarnya sangat remeh jika kita mau sejenak untuk melupakannya, ya,  melupakan dunia walau untuk sejenak.

Kecenderungan sosial yang telah terjalankan di alam dunia saat ini adalah konsep "manusia melihat / memperhatikan manusia lain". Setiap orang menjadi stalker bagi setiap orang yang lain. Setiap individu mengawasi individu yang lain. Baik kah? atau buruk kah? Silahkan kita renungkan sejenak masing masing.

Kadang, kita menipu diri sendiri ini dengan melakukan sesuatu yang diinginkan orang lain, yang dianggap umum oleh semuanya, yang sebenarnya itu merupakan bertentangan dengan hati sejati kita sendiri. Mengapalah setiap tindakan yang kita lakukan harus menjadi sebuah diskusi bagi sekelompok manusia di luar sana? Betapa sungguh mengerikannya konsep ini jika semua orang terus terusan untuk mencari sebuah kesalahan, kelemahan, dan kebodohan orang lain hanya untuk sebuah bahan diskusi yang sebenarnya jauh dari kata baik.

Kontrol sosial? baik, jika itu merupakan tujuannya maka mari kita satukan pemahaman kerangka berpikir kita, kita ingatkan manusia lain jika dia memang salah, kita rangkul mereka di saat mereka kalah, kita bangkitkan mereka di saat mereka jatuh, itulah sebenarnya tujuan yang hakiki dari sebuah kontrol sosial. Tapi sayangnya, dunia tidak berjalan demikian kawan.

Dunia memiliki sebuah sistem yang memang didisain seperti ini, sedemikian rupa, dengan beberapa hal baik, hal buruk, hal rumit, hal aneh, hal tidak masuk akal, dan segala hal yang telah kita pikirkan maupun yang belum sempat pikirkan dalam sejenak. Itulah yang membuat semuanya tampak indah, dengan beragamnya ini semuanya seharusnya kita saling memberikan sebuah pemahaman yang baik antar sesama, kita seharusnya memberikan porsi besar kasih sayang untuk semua hal yang kita anggap beda.

Tapi bagaimanapun konsep yang baik terungkapkan, semuanya tetaplah kembali kepada hati masing masing. Yang perlu kita tegaskan dalam hati ini  adalah yakni berkehidupan dengan kesungguhan sejati, live into the fullest, urip kudu tenanan. Sang Pencipta memberikan porsi adil adalah dengan hati ini, haya hati hati kita sendiri yang bisa mengukur semua tindakan kita dalam dunia yang tampak indah ini, sejenak... hanya sejenak kawan, don't waste your time.


Jalan kacau ...

Setiap orang mungkin dalam mengarungi kehidupan ini kadang sering berpikir sebenarnya apakah hakikat hidup ini untuknya masing masing. Ada yang sejak kecil telah mempunyai sesuatu impian konyol yang tetap dia pegang untuk masa depannya nanti, dan dia termasuk manusia yang telah mengerti sebelum terjadi. Ada juga yang hingga detik ini masih belum mengetahui apa dan bagaimana kehidupan ini terlakukan untuk nya, dan terus terus menemukan jawaban atas semua itu.

Bersyukurlah di dunia ini banyak orang yang masih mau berbagi untuk menuntun semua orang dalam menemukan tiap tiap misi setiap manusia memasuki alam kehidupan ini. Ada beberapa orang yang dalam hal menuntun ini bagaikan memberikan seonggok daging yang sudah matang, tinggal makan. Namun ada juga beberapa orang bijak yang hanya memberikan beberapa kunci kehidupan, dan membiarkan setiap pencari jati diri berijtihad dengan akal pikirannya masing masing untuk menemukan sebuah ideologi dan tujuan dalam hidup ini. Dan celakanya, orang bijak macam ini lah yang banyak diciptakan Tuhan dalam hidup ini. Namun ingatlah, bahwa banyak disini adalah sedikit dari semua jumlah peradaban di kehidupan ini.

Entahlah, dalam pikiran ini selalu berpikir, sebenarnya mereka para orang bijak itu dalam memberikan sebuah kalimat jawaban untuk seseorang apakah memerlukan proses berpikir untuk masa depan, ataukah bagaikan hanya membaca sebuah tulisan yang telah tergambarkan dalam dunia ini. Yang tentu saja tulisan itu dikirim oleh makhluk suci yang mengantarkan sesuatu yang suci, sesuci cahaya, dari Dzat Yang Maha Suci.

ingin sekali mengetahui proses itu dengan kejelasan yang masih bisa diterima oleh hati ini. Namun kadang, dalam keinginan konyol itu, masih terdapat sebuah ketakutan yang besar, takut terhadap sebuah tanggung jawab atas semua ilmu yang telah terketahui itu, untuk disampaikan lagi ataukah tidak. Dan saya masih percaya, di luar sana masih banyak hati hati dan jiwa jiwa yang memerlukan sesuatu itu, dan kadang, semuanya itu memang lebih baik disimpan dengan sejumlah kemisteriannya tanpa ingin menyampaikan maksud yang sebenarnya.

Jika Emha memilih jalan sunyi nya, maka dengan sedikit berkreatif sejenak saya akan menempun jalan kacau yang rumit ini, yang serba tak beraturan apakah itu bentuknya, yang tak bisa dengarkan apakah sepinya maupun heningnya, yang memang semuanya terkesan telah tersampaikan bahkan semuanya itu telah terjawabkan dengan hanya kita bertanya pada diri kita sebenarnya sendiri sendiri. Jadi kesimpulannya, tak ada sesuatu yang perlu dan akan disampaikan dalam tulisan ini, semuanya kosong, sadarlah kawan, Anda telah membaca sesuatu yang tidak ada apa apa nya dibanding petuah petuah orang bijak di luar sana, yang menempuh jalan sunyi nya masing masing, yang menempuh keheningannya masing masing untuk menemukan kedamaian dan ketentraman sejatinya dalam kehidupan yang sejenak ini.