Pelamun malas

adalah sebuah teriakan hati seorang pelamun,
seorang pengandai, penghayal,seorang pemalas,
tentang kehidupan ini..
yang tidak sempat tersampaikan
di duna nyata..

Menanti sebuah rintik hujan yang pernah membasahi sukma ini

Selintas lalu sepertinya diri ini menemukan sesuatu yang pantas untuk dipikirkan darimu. Namun kini sepertinya ada beberapa hal yang menurut hati ini telah sedikit berubah terhadap beberapa pemikiranku tentang siapa sebenarnya hatimu. Entah apa gerangan yang terjadi padamu di sekitarmu, namun sepertinya itu membuatmu sedikit terlena dan tertarik oleh kekuatan mereka sehingga Engkau telah lupa terhadap beberapa pakem hati dan konsep konsep yang telah Engkau rancang jauh di dalam lubuk hatimu yang tanpa Engkau sadari akupun tahu tentang hal itu yang berada di hatimu.

Otak ini terus menerus mengeluarkan opini opini buruk terhadapmu atas semuanya yang telah terjadi akhir akhir ini. Setiap waktu melihat isi hatimu, otak ini tanpa sengaja meletupkan semua kemarahannya, semua kekesalannya kepada dunia khayalan yang diciptakannya sendiri agar tidak mengganggu beberapa dunia yang telah disepakati oleh banyak otak dan hati dalam kehidupan ini. Semua terkatakan dengan sangat keras, hingga tak ada lagi suara yang dapat menutupi teriakan teriakan itu, teriakan amarah.

Namun Engkau beruntung kawan, hati masih berpihak kepadamu. Hati ini masih memberikan sebuah wacana positif tentangmu. Dia masih percaya bahwa dirimu masih tetap seperti yang dia kenal, seperti yang dia harapkan, seperti yang dia ketahui tentangmu sejauh ini. Hati ini masih terus menunggu dengan tingkatan sabar yang paling tinggi untuk menyambutmu kedalam alam pemikiran yang pernah kalian berdua terhubungkan, ya, antara hati dan hati, kalian berdua sepertinya memiliki sebuah ruang khusus untuk bertemu dan bercengkrama dengan mesra tanpa ada intervensi dari ruang dan waktu sekalipun. Kita lihat nanti, dapatkah kalian berdua, hati dan hati, bisa kembali menemukan konsep alami kalian, aku di sini akan menunggu melihatnya.

Lalu, dimanakah posisiku saat ini? 
Engkau telah mengambil otak pemikiran, dan hati kejernihan dariku. Engkau telah meng-adu domba mereka dengan menciptakan opini yang sangatlah bertolak belakang. Aku di sini sendiri sedang menanti beberapa kejadian waktu. Memahami siapakah yang benar, melihat dan mendengar sebenarnya apa yang sedang terjadi saat ini dan nanti. Dan hingga saatnya nanti, di saat hikmah mulai terlihat dengan sangat benar, maka tatkala semua elemen yang berada dalam diri dan jiwaku ini bertemu, aku akan memulai untuk mengambil keputusan yang terbijak dari beberapa kebijaksanaan yang telah ditawarkan oleh semuanya

Aku harap dapat menemukan Engkau yang pernah aku kenali dan pahami di saat itu...

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan teriakkan apapun yang berada dalam hati Anda setelah membaca ini semua..

Terima Kasih telah sudi terdampar di blog ini >=D