Kecenderungan
Taqwa
Alhamdulillah, baru saja memahami arti sesungguhnya dari kata taqwa.
Taqwa dalam arti harfiah sesungguhnya adalah ngastiti, waspada, sistem kontrol diri.
Perumpamaan orang taqwa itu adalah seperti Saat kita melewati pematang sawah, jalan setapak yg sempit, di Saat itulah kita menjaga berhati Hati dan mengkontrol tubuh kita agar tidak jatuh ke dalam sawah tersebut dan membuat kita menjadi kotor.
Perumpamaan lain adalah Saat kita berjalan di tanah Lumpur, kita menjaga dan ngastiti sedemikian rupa agar tidak Ada Lumpur yang menempel pada tubuh kita.
Perumpamaan taqwa bagi seseorang yang sedang jatuh cinta adalah, berusaha meminimalisir kemungkinan maksiat dalam menjalani proses cinta tersebut, berusaha Mencari celah agar tidak melewati batas batas dalam aturan Islam, dan sangat berhati Hati dalam hal hubungan dengan lawan jenis..
Jadi, jika pasanganmu memberikan syarat dalam hal pertemuannya denganmu, Misalnya tidak diperbolehkannya bertemu hanya berdua, harus Ada temen ceweknya, tidak boleh mengganggu jadwal sholat, tidak boleh terlalu malam. Maka sesungguhnya, dia yang seperti itu adalah orang yang sangat spesial, yang begitu menyayangimu, yang begitu ngeman-ngemani dirimu agar tidak jatuh pada hal hal yang akan mendapatkan murka Allah..
Alhamdulillah..
Itulah yang harus dirimu ucapkan, bersyukur dipertemukan dengan seseorang yang sangat spesial, pemberian dan Utusan kasih sayang dari Dzat Maha Kasih..
Alhamdulillah..
Cinta
Cinta, benar benar sebuah kata terbaik yang dihasilkan dalam peradaban kata selama ini, menurut Saya.
Cinta teragung adalah cinta Rosulullah terhadap umatnya, apalagi umatnya yang belum pernah tahu dan bahkan bertemu langsung dengan beliau, ya kita kita ini, adalah umat yang sangat dicintai oleh beliau. Maka tidak kah kita wajib untuk membalas aliran cintanya yang tak terbatas ini?
Bagaimana Cara kita membalas cinta beliau Saw?
Ada beberapa metode yang bisa Saya tawarkan untuk anda Para pecinta, adapun pecinta terbijak akan memilih untuk melakukan apapun yang telah dilakukan oleh orang yang dicintainya, following his step, mengikuti jalan kebaikannya, tingkah dan tutur katanya, sikapnya dalam berkehidupan yang baik dll..
Opsi kedua bagi pecinta yang baik adalah mencintai hal Atau sesuatu yang dicintai oleh orang yang kita cinta, Bila Rosulullah SAW cinta pada anak yatim, Maka sebagai pecintanya kita wajib menyayangi mereka, jika Rosululloh SAW cinta wewangian Maka kita juga sepatutnya memakai wewangian, Rosululloh juga mencintai kebersihan dan kesucian, Maka kita juga bersikap demikian, dsb..
Pecinta yang lembut sepatutnya juga sering memikirkan orang yang dicintainya, mengingatnya, dan mendoakannya, kita bersholawat untuk beliau, mendoakan sahabat sahabat yang mencintai beliau, mengingat ngingat semua petuah petuah beliau, mempelajarinya, mengamalkannya untuk kehidupan..
Semoga kita adalah Termasuk orang yang dicintai beliau secara khusus, mendapatkan tempat spesial di Hati beliau, dan bisa berkumpul dengan beliau di tempat yang khusus.. Amiin
Shollu 'ala Nabii Muhammad!!
Tautan antar hati
Semoga proses yang telah terlakukan ini adalah sebuah pembelajaran bagi kehidupan kelak, dan untuk saat ini hanyalah yakin bahwa Dzat Yang Menggenggam Ruh-ku sangat serius dalam menyuguhkan tahap demi tahap pertautan hati yang tengah berjalan di kehidupan diri ini. Ya, saya yakin itu saja
Alhamdulillah...
Munajat hati
Namun begitulah pola yang terjadi saat ini, kita tidak bisa memaksakan semua sistem kehidupan berjalan dengan mengikuti konsep yang kita inginkan. Semua ini berjalan karena adanya keterkaitan antara satu konsep hati dengan hati yang lainnya dan kemudian demikian seterusnya. Semua ini sebenarnya adalah kumpulan dari beberapa konsep hati yang sudah terjalankan dengan mengabaikan beberapa hati yang lain yang tidak sempat teraplikasikan sebelumnya.
Dan saya yakin, dibalik semua ini ada pasti ada sebuah master konsep yang memang sudah dipersiapkan untuk dijalankan, yang hal demikian itu diketahui dan bahkan dipegang oleh beberapa makhluk pilihan khusus, yang selalu hidup dalam samar dengan tertutup beberapa hijab yang sulit untuk kita orang awam menembusnya. Dan keyakinan itu selalu bertambah kuat dengan terbentuknya sebuah kata dari beberapa hal kejadian yang telah terjadi dihadapan kita dibarengi dengan sensasi otak yang membuat kita takjub akan berlangsungnya itu semua, mereka orang-orang barat menyebutnya "coincidence".
Ya, diantara banyak kebetulan yang telah terjadi, sesungguhnya bersamanya adalah sebuah kebenaran yang tersamarkan. Dan kesemuanya ini bukanlah sesuatu yang bersifat main main, semua ini adalah sebuah pola permainan yang memang memiliki kompleksitas yang sangat tinggi yang telah diprogram sedemikan baiknya oleh Sang Pengatur Permainan Kehidupan. Tugas kita adalah mengikuti alur permainan ini dengan baik sesuai aturan permainan dan kita hanya diberikan beberapa kebebasan kecil didalamnya.
---
Untuk beberapa hati rahasia yang lembut, yang hangat, yang belum pernah terjamah oleh hati ini, yang begitu merindukan semua belaian hikmah dan kasih sayang dalam kehidupan ini, aku ucapkan salam. Semua doa tentang kebaikan selalu ku dengungkan untuk mu selalu. Dan semua gumaman tentang keadaan terbaik hati selalu kukirimkan selalu.
Wahai Engkau yang selalu bersemayam dalam tabir yang samar. Ijinkanlah hati ini untuk menyapamu. Ku ingin selalu menjalin beberapa tautan hati untuk kelak. Selalu ku akan membuat beberapa rasa baru yang akan mewarnai setiap doa doaku untuk mu.
Malu malas rindu
Mengapa di saat aku menemuinya justru rasa berdebar-debarku tak se hebat dulu, benar benar aku sungguh malu kepadamu. Aku sebenarnya ingin sekali menyapanya, dan membelai semua hangat dan tentramnya, namun entah mengapa keinginan hati masih belum bisa merealisasikannya. Benar-benar memalukan.
Aku tak bisa menahan rasa malu yang berada di wajahku saat ini jika bertemu denganmu kelak, Aku telah melalaikan beberapa hati yang senantiasa selalu menyapa untuk mau bermesraan dengannya di saat semua kesunyian menjadikan semuanya indah. Aku sungguh terlalu sering melewatkan nya. Sudah kepalang malu.
Padahal beberapa hati kulihat dengan tenang dan damai selalu asyik bermesraan dengannya, sedangkan aku seakan akan mencuek kannya, sungguh jika engkau melihatku saat ini aku bingung akan kutaruh dimana wajahku.
Aku malu kepada diriku yang dulu yang selalu bisa menemuinya dengan tenang dan biasa bahkan terdapat kebahagiaan di sana. Melihat masa masa lalu itu aku sungguh malu dengan keadaanku saat ini. Aku bingung akan bebarapa alasan yang akan kupakai jika engkau menemuiku saat ini, aku sungguh belum mempersiapkan skenario alasan terbaikku mengapa sudah tidak lagi menyapanya kini.
sudahlah, semua hal yang memalukan ini biarlah aku yang akan mengatasinya, engkau terlalu remeh untuk bahkan ingin mengetahui semua hal ini, cukuplah engkau seperti itu, dan aku akan mempersiapkan semuanya untukmu, doakan saja semoga pemilik hati ini bisa menemukan kembali rasa hangat dan tenang di saat bersamanya.
Proses kembalinya hati kepada nilai murninya
Fitrah adalah kesadaran asli manusia yang sudah terkonsep begitu adanya sejak awal penciptaan tanpa ada intervensi pemikiran dari luar. Fitrah sejatinya adalah kesadaran asli ruhiyah, namun karena kita diciptakan untuk turun ke bumi, maka ruhiyah membutuhkan suatu media bernama jasad untuk menempati dimensi ruang dan waktu yang berada dalam kehidupan dunia saat ini.
Karena kita terdiri dari jasad/jasmani, maka diciptakanlah nafsu sebagai bekal kita untuk bertahan hidup (survival) dalam kehidupan ini, banyak peneliti/ilmuan menyebut nafsu ini sebagai insting atau naluri. Kemudian, karena kita memiliki nafsu, maka terciptalah konsep individuasi, yakni adanya istilah aku, dia, dan engkau. Individuasi adalah sebuah konsep tentang terbatasnya diri ini atau dapat disebut tidak mandiri, atau bisa juga disebut istilah ketergantungan kita terhadap yang lain. Konsep ini berkembang lebih jauh menjadi konsep keluarga, masyarakat, dan bernegara.
Fitrah harus tetap dikendalikan oleh akal sebagai kontrol mandiri terhadap semua pertimbangan yang akan terjadi. Fitrah ternyata mempunyai gema, yakni dua nilai yang saling melengkapi secara hampir bersamaan, yakni benar dan baik. Dalam fitrah alamiah, pernyataan tentang benar belumlah cukup, harus dilanjutkan dengan pemikiran kebaikan. Dalam pengambilan keputusan, jika hati kita sudah kembali kepada fitrah, maka semua keputusan itu akan menjadi sebuah kebenaran yang indah, yang baik, yang mengandung nilai etika dan estetika.
Tanpa mempelajari hukum sekalipun, kita sudah bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah, mana yang baik dan sebelah mana yang buruk. Itu adalah merupakan fitrah hati manusia pada umumnya. Tujuan kita hidup di dunia ini sebenarnya adalah untuk kembali mencapai tingkat fitrah murni penciptaan awal dari kita semua. Untuk itulah, diperlukan beberapa proses perjalanan kembali mencapai fitrah tersebut dengan beberapa metode dan cara yang sudah banyak ditawarkan dalam kehidupan ini, baik itu berupa meditasi, berupa ajaran kebaikan, berupa latihan latihan hati, dll.
Dan Jalan yang paling selamat adalah mengambil sebuah konsep yang sudah terstruktur rapi yang telah ditawarkan oleh Sang Pencipta melalui beberapa makhluk khusus pilihannya dalam kehidupan dunia ini...